Roti merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu yang dicampur dengan air, kemudian di fermentasi dengan ragi (tidak semua) dan di panggang.
Cara membat roti bisa dibilang gampang-gampang susah, berikut ini adalah cara membuat roti yang baik dan benar :
Kesatu, Pemilihan Bahan
pastikan bahan yang Anda pilih berkualitas baik dan masih dalam kondisi baru
Kedua, Penimbangan Bahan
Selalu timbang semua bahan dengan teliti dan pastinya tepat jangan biarkan bahan tercecer dimana. Khusus untuk air karena sangat berpengaruh pada adonan jangan selalu menambahkan air secara berlebih karena akan menjadikan adonan menjadi lembek. Jika anda mempunyai timbangan digital lebih bagus.
Ketiga, Pengadukan Bahan
Sebelum Anda memasukkan air dan mentega, aduk terkebih dahulu bahan kering (lebih disarankan) alasannya supaya semua bahan tercampur secara merata untuk hidrasi yang sempurna dari pati dan protein sehingga membentuk gluten(protein dalam tepung).
Pastikan Anda mengetahui kemampuan gluten dari tepung nya, karena semakin tinggi proteinnya semakin lama pengadukannya, demikian pula sebaliknya.
Keempat, Fermentasi satu
Fermentasi adalah pengeistirahatan atau pendiaman adonan dengan menutup adonan dengan plastik atau kain supaya terjadi pemecahan gula oleh ragi.
Proses pemecahan gula oleh ragi menjadi:
- Gas CO2 : Adonan menjadi mengembang
- Alkohol : Memberi aroma pada roti
- Asam : Memberi rasa dan memperlunak gluten
- Panas : Suhu meningkat selama fermentasi
Kelima, Penimbangan Kembali
Maksud dari penimbangan ini adalah membagi adonan basah sesuai dengan berat dan ukuran yang di inginkan (lebih disarankan membagi adonan secara bulat-bulat)
Keenam, Fermentasi dua
Fermetasi kedua harus ditutup dengan plastik agar tidak kering dan dilakukan hanya sekitar 10 menit, tujuannya untuk melunakkan gluten pada adonan dan memercepat proses fermentasi berikutnya.
Ketujuh, Pengempisan Adonan
Proses yang satu ini bertujuan untuk mengeluarkan gas pada adonan dalam dengan cara menekan adonan menggunnakan roll, serta penghalusan tekstur adonan supaya menjadi lebih halus (pastikan semua gas keluar)
Kedelapan, Pembetukan dan Pencetakan Adonan
Bentuklah adonan roti sesuai keinginan. Jika roti manis Anda dapat mengisinya dengan berbagai isian (jangan terlalu banyak mengandung air dan minyak agar menghindari roti bocor)
Pada roti tawar usahakan saat Anda membentukan dan menggulungan dalam keadaan rapat dan padat, serta sambungannya berada dibawah adonan. Selalu atur jarak adonan dengan loyang agar tidak bergabung dan dapat memberikan ruang untuk pemanasan sisi roti. Sebaiknya gunakan loyang teflon (jika tidak selalu olesi loyang dengan mentega/pengoles loyang atau gunakan lapisan kertas) agar adonan tidak lengket. Dan pastikan loyang selalu dalam keadaan bersih
Kesembilan, Fermentasi Tiga
Tempat yang diguakan untuk permentasi akhir harus memiliki panas ( 35-40 derajat Celcius) dan kelembaban ruang (80-85%) yang stabil sebaiknya alat ukur hygrometer dan termometer ruang. Supaya pengembangan adonan agar mencapai bentuk dan kualitas yang maksimal. Anda juga dapat melakukannya dengan membuat uap air dan pastikan proses ini dilakukan dengan benar, karena akan menentukan hasil akhir dari roti.
Gunakan .
Kesepuluh, Pembakaran Adonan
Temperatur oven sangat menentukan kualitas akhir dari roti yang dibuat. Pada roti Tawar dianjurkan dengan suhu 220 derajat Celcius, serta loyang tertutup 30-35 menit. Roti manis 170 derajat Celcius, maksimum 15 menit jangan terlalu lama karena dapat membuat roti kering jika terlalu lama di oven (lamanya pembakaran ditentukan oleh, jenis oven, jenis loyang yang digunakan, jenis roti yang dibuat dan jumlah pemakaian gula dalam adonan)