Limbah ranting jangan dibuang begitu saja karena limbah ranting bisa menjadi bahan untuk membuat pelet kayu berkualitas. Limbah ranting pohon banyak dijumpai di daerah yang memiliki banyak hutan, dan ini bisa diolah menjadi pelet kayu yang berkualitas.
Pelet kayu yang berkualitas bisa dijadikan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan batu bara. Bahkan pelet kayu bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk alas kandang hewan piaraan.
Pembuatan pelet kayu dari limbah ranting pohon sangatlah baik karena tidak melakukan penebangan hutan seperti kekhawatiran banyak pecinta lingkungan terkait produksi pelet kayu.
Pembuatan pelet kayu menggunakan limbah ranting pohon setidaknya memerlukan 3 mesin untuk memprosesnya. Mesin pembuat pelet kayu dari ranting pohon antara lain :
1. Mesin Penghancur Kayu
Mesin ini bertugas menghancurkan ranting pohon menjadi serpihan ranting kayu berukuran sekitar 5mm-10mm. Ukuran ini belum bisa dijadikan pelet dan harus dihaluskan lagi setidaknya menjadi serbuk kayu ukuran 1mm
Untuk menghaluskan serpihan kayu menjadi tepung diperlukan mesin penepung kayu
2. Mesin Penepung Kayu
Menepung ini mengubah serpihan kayu dari mesin penghancur yang kemudian menjadi serbuk kayu berukuran kurang lebih 1mm yang siap diproduksi oleh mesin pelet
Setelah menjadi serbuk kayu, perlu diperhatikan untuk kadar airnya, kadar air yang terlalu renda tidak bisa menjadi pelet dan kadar air yang terlalu tinggi juga tidak bisa menjadi pelet. Kadar air ideal adalah berkisar di 15% tergantung jenis kayu yang diproses. Anda harus melakukan uji dan ukur untuk menentukan kadar air yang ideal untuk material yang Anda proses.
3. Mesin Pencetak Pelet Kayu
Serbuk kayu dari mesin penepung kemudian diproses oleh mesin pembuat pelet kayu menjadi pelet kayu berkualitas yang diap dijual atau bisa digunakan sendiri sebagai bahan bakar.
Pemilihan mesin pelet kayu ini sangat menentukan kualitas dari pelet kayu yang dihasilkan. Selain itu, penentuan compresure ratio juga sangat berpengaruh untuk menghasilkan pelet kayu yang berkualitas dengan kepadatan antara 600kg – 700kg per m3.
Jika Anda berminat mengolah ranting kayu menjadi pelet, pastikan konsultasikan dengan kami terlebih dahulu.
Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan :
Q : Apakah membuat pelet kayu dari ranting membutuhkan bahan perekat?
A : Jika Anda menggunakan mesin pelet yang memang khusus untuk memproses kayu maka tidak diperlukan bahan perekat. Mesin yang didesain untuk pelet kayu berbeda dengan mesin pencetak pelet untuk biomasa lain seperti sekam padi.
Q : Apakah bisa memproses ranting basah?
A : Kadar air ideal adalah 15% sedangkan ranting basah memiliki kadar air antara 30% – 45% jadi ranting basah perlu dikeringkan.
Q : Lebih baik ranting dikeringkan dulu atau dihancurkan dulu kemudian dikeringkan?
A : Cara mengeringkan yang ideal adalah setelah menjadi serbuk kayu, karena tidak membutuhkan tenaga yang lebih sedikit untuk mengeringkan serbuk kayu daripada mengeringkan ranting kayu
Q : Apa yang membuat gagal menjadi pelet kayu?
A : Ada banyak faktor, kemungkinan pertama ada di kadar air, kemungkinan lain ada di ukuran material, konsultasikan terlebih dahulu dengan kami sebelum Anda membeli mesin pelet kayu ini untuk mendapatkan informasi yang benar dan menyeluruh.
Q : Apakah mesin pembuat pelet kayu ini membutuhkan conveyor?
A : Jika untuk mengolah pelet kayu dalam jumlah besar kami sarankan menggunakan conveyor untuk memudahkan prosesnya.
Q : Apakah bisa otomatis tersambung dengan mesin pengemasan pelet untuk dikemas dan dipasarkan?
A : Ya, jika Anda menggunakan sistem conveyor makan akan bisa dihubungkan dengan mesin pendingin dan mesin packing secara otomatis.
Q : Apakan mesin pembuat pelet ini bergaransi?
A : Ya, kami memberikan garansi mesin selama 3 tahun dan 1 tahun untuk part yang lain.
Q : Apakah bisnis pengolahan limbah ini menguntungkan?
A : Sangat menguntungkan dan di kemudian hari akan semakin banyak diperlukan pengusaha yang mengolah limbah tkhususnya untuk limbah ranting pohon ini.
Kesimpulan
Pemanfaatan limbah ranting kayu menjadi pelet kayu sangatlah diperlukan. Namun informasi ini belum banyak dipahami oleh sebagian besar masyarakat kita yang memiliki banyak limbah ranting pohon.
Pemanfaatan bio fuel akan semakin banyak di kemudian hari seiring semakin banyak dari kita yang menyadari bahaya pencemaran dari bahan bakar fosil. Selain memiliki emisi yang rendah, bio fuel juga memanfaatkan limbah yang ada sehingga tidak merusak hutan.
Dari sisi bisnis, mengolah limbah ranting sangatlah menguntungkan, dengan bahan baku yang berupa limbah, Anda bisa menjual pelet kayu berkualitas dengan harga berkisar Rp1.500 sampai dengan Rp2.000 per kilogramnya. Dan jika dihitung-hitung hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 tahun untuk pengembalian modal.
Jika Anda tertarik mengelola limbah ranting pohon menjadi pelet kayu, silahkan konsultasikan kebutuhan Anda dengan kami melalui nomer chat yang ada di bawah artikel ini.